Tampilkan postingan dengan label TOKOH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TOKOH. Tampilkan semua postingan

Selasa, 11 Agustus 2015

Kisah Pendiri Honda Ditolak Toyota

Soichiro Honda, image by : google
Sebelum memiliki pabrik sendiri dengan nama Honda, Soichiro Honda merupakan karyawan bengkel biasa yang memiliki keinginan keras untuk maju. 

Soichiro Honda yang dulu pernah bekerja di Hart Shokai telah mempelajari ilmu-ilmu tentang dunia otomotif. Hingga akhirnya Honda memutuskan untuk membuka bengkel sendiri kecil-kecilan.



Kala itu pikirannya tertuju pada ring piston. Dia sangat ingin membuat ring piston dan memasarkannya ke pabrik-pabrik besar. Hingga akhirnya pada 1938, ring piston buatannya telah selesai dan dia mencoba untuk menawarkannya ke sejumlah pabrikan otomotif. Salah satunya adalah Toyota.


Sayang, saat itu Toyota menolak mentah-mentah piston yang dibuat oleh Honda. Toyota menganggap itu tidak memenuhi standar, tidak lentur dan tidak laku dijual. Ekspektasi besar terhadap piston itu dan hasil yang mengecewakan, membuat Honda jatuh sakit. Bahkan sakitnya sangat serius hingga membuatnya harus beristirahat total selama 2 bulan.


Kegagalan tersebut membuat dia ingin kuliah lagi untuk mendapatkan ilmu demi mewujudkan piston yang berkualitas. Karena dia terlahir dari keluarga yang miskin, dia kuliah setelah menjual perhiasan istrinya. Ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah langsung dipraktekkannya pada sore hari di rumah. Namun hal tersebut membuatnya keasikan hingga dia jarang kuliah. Akhirnya Honda dikeluarkan dari kampus.


Kegigihannya dalam mencari solusi dari permasalahannya memnag patut diacungi jempol. Honda akhir mampu membuat ring piston yang berkualitas baik dan produknya diterima oleh Toyota.

0

Minggu, 26 Juli 2015

Tenzing Norgay (TOKOH)

Tenzing Norgay

Tenzing Norgay adalah nama orang. Mungkin sebagian dari kita akan mengatakan sebagai nama yang aneh..dan darimana orang itu berasal? Mungkin sebagaian orang ada yang mengenal nama ini atau mungkin juga tidak. Namun bagaimana kalo Sir Edmund Hillary? ya tentu saja semua orang mengenal nama besar beliau.

Sir Edmund Hillary adalah seorang pendaki gunung tertinggi didunia, Puncak Gunung Everest, pertama didunia. Tetapi saat ini kita tidak sedang membahas Sir Edmund Hillary, sebagai pendaki gunung tertinggi pertama di dunia, namun Tenzing Norgay.

Tenzing Norgay adalah seorang penduduk asli Nepal yang bertugas sebagai pemandu jalan bagi pendaki gunung yang berniat untuk mendaki puncak gunung Everest. Tenzing Norgay (Orang Nepal menyebutnya Sherpa) adalah pemandu bagi Sir Edmund Hillary. Pada tanggal 29 Mei 1953 jam 11.30, Tenzing Norgay bersama Sir Edmund Hillary berhasil mendaki puncak gunung Everest, dengan ketinggian 29,028 kaki diatas permukaan laut, dan menjadi orang pertama yang kemudian memberikan inspirasi bagi pendaki-pendaki gunung berikutnya untuk mengikuti prestasi mereka.

Pada rentang waktu 1920 sampai 1952, tujuh tim ekspedisi yang berusaha untuk menaklukkan puncak gunung Everest mengalami kegagalan. Keberhasilan Sir Edmund Hillary pada saat itu sangatlah fenomenal mengingat baru berakhirnya perang dunia II, dan menjadi semacam inspirator untuk meningkatkan kembali kepercayaan diri bagi seluruh dunia.

Karena keberhasilannya Sir Edmund Hillary mendapatkan gelar dari Ratu Inggris yang baru saja dilantik saat itu Ratu Elizabeth II dan menjadi orang yang paling dikenal didunia. Tetapi dibalik keberhasilannya Tenzing Norgay memiliki peranan yang sangat besar, namun mengapa Tenzing Norgay tidak terkenal, dan mendapat semua yang didapat oleh Sir Edmund Hillary? Padahal ia adalah pemandu yang membantu dan mengantarkan Sir Edmund Hillary ke puncak gunung Everest. Seharusnya bisa saja dia yang menginjakkan kaki pertamanya di puncak gunung Everest, bukan Sir Edmund Hillary.

Sesaat setelah Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay kembali dari puncak gunung Everest, semua reporter mengejar dan berebut untuk mewawancarai Sir Edmund Hillary, dan hanya satu reporter yang mewawancarai Tenzing Norgay. Berikut petikan dari wawancaranya:
Reporter : “Bagaimana perasaan dengan keberhasilan menaklukkan puncak gunung Everest”
Tenzing Norgay: ” Sangat senang sekali”
Reporter : “Anda kan seorang Sherpa (pemandu) bagi Edmund Hillary, tentu saja posisi anda berada didepannya, bukankah seharusnya anda menjadi orang pertama yang menginjakki puncak gunung Everest?”
Tenzing Norgay : ” Ya, benar. Pada saat tinggal selangkah lagi, saya mempersilakah dia untuk menjejakkan kakinya. dan menjadi orang pertama pendaki gunung Everest.”
Reporter: ” Mengapa anda melakukannya”
Tenzing Norgay : ” Karena itu adalah impiannya, bukan impian saya. Impian saya hanyalah berhasil mengantar dan membantunya mengapai impiannya”

Edmund Hillary and Tenzing Norgay

Ya, demikianlah sekelumit cerita mengenai kisah tentang Tenzing Norgay, yang senang dan dengan iklas membantu seseorang untuk mencapai keberhasilan tanpa memikirkan dirinya sendiri.
Sungguh luar biasa cerita diatas, Sifat dan sikap yang dimiliki oleh Tenzing Norgay, dengan mementing kepentingan orang lain, tanpa memikirkan imbalan ataupun jasa, tentu saja memberikan semangat tinggi dalam menjunjung nilai rendah hati. Apabila kita dapat berpikir dan bertindak sedemikian rupa, niscaya dunia ini dipenuhi oleh orang-orang yang berjiwa besar dengan pemikiran dan hati yang bijak. Semoga cerita diatas dapat menjadi kan inspirasi bagi kita semua, untuk berusaha dan menjadi teladan bagi semua orang.
Jika Anda tersentuh dengan renungan di atas, tolong “share” renungan ini ke teman-teman yang lain agar mereka juga dapat memetik hikmah yang ada pada cerita di atas. Semoga dapat bermanfaat bagi kehidupan kita, terimakasih. (topmotivasi.com)
0

Sir Edmun Hillary

Sir Edmun Hillary Foto by : craigprimrose.com
Sir Edmund Hillary adalah yang pertama mencapai puncak Everest, puncak tertinggi di dunia di wilayah pegunungan Himalaya bersama Sherpa Tenzing Norgay. Tokoh yang melegenda dan menjadi panutan bagi pendaki profesional sedunia sampai sekarang, mencetuskan ide tentang sebuah keberanian dan pantang menyerah.
Keberanian yang tak hanya bermodalkan nekad semata, tetapi melewati berbagai tantangan dan pemikiran yang baik, hingga Everest pun bisa terlalui dengan baik pula. Yang menjadi hikmahnya dan layak di tiru adalah kekuatan dalam berkawan yang di gambarkan dengan sherpa yang mendampinginya, Tenzing Norgay.
Sir Edmund Hillary, pernah ditanya wartawan apa yang paling ditakutinya dalam menjelajah alam. Dia lalu mengaku tidak takut pada binatang buas, jurang yang curam, bongkahan es raksasa, atau padang pasir yang luas dan gersang sekali pun! Lantas apa? " Sebutir pasir yang terselip di sela - sela jari kaki " kata Hillary. Wartawan heran, tetapi sang penjelajah melanjutkan kata - katanya, " Sebutir pasir yang masuk di sela - sela jari kaki sering sekali menjadi awal malapetaka. Ia bisa masuk ke kulit kaki atau menyelusup lewat kuku. Lama - lama jari kaki terkena infeksi, lalu membusuk. Tanpa sadar, kaki pun tak bisa digerakkan. Itulah malapetaka bagi seorang penjelajah sebab dia harus ditandu."
Edmund Hillary and Tenzing Norgay  May 1953
 Harimau, buaya, dan beruang, meski buas, adalah binatang yang secara naluriah takut menghadapi manusia. Sedang menghadapi jurang yang dalam dan ganasnya padang pasir, seorang penjelajah sudah punya persiapan memadai. Tetapi, jika menghadapi sebutir pasir yang akan masuk ke jari kaki, seorang penjelajah tak mempersiapkannya. Dia cenderung mengabaikannya.

Apa yang dinyatakan Hillary, kalau kita renungkan, sebetulnya sama dengan orang yang mengabaikan dosa - dosa kecil. Orang yang melakukan dosa kecil, misalnya mencoba - coba mencicipi minuman keras atau membicarakan keburukan orang lain, sering menganggap hal itu adalah dosa yang kecil. Karena itu, banyak orang yang kebablasan melakukan dosa - dosa kecil sehingga lambat laun jadi kebiasaan. Kalau sudah jadi kebiasaan, dosa kecil itu pun akan berubah jadi dosa besar yang sangat membahayakan dirinya dan masyarakat.

Dalam kisah disebutkan, seorang pelacur masuk surga hanya karena memberi minum anjing yang kehausan. Perbuatan yang cenderung dinilai sangat kecil itu ternyata di mata Tuhan mempunyai nilai sangat besar karena faktor keikhlasannya. Bukankah semua roh yang ada di seluruh jagad ini, termasuk roh anjing tersebut, hakikatnya berasal dari Tuhan Yang Maha Pencipta juga? Itulah nilai setetes air penyejuk yang diberikan sang pelacur pada anjing yang kehausan.

Dalam sejarah dunia pendakian nama Sir Edmund Hillary ibarat sebuah legenda yang tak pernah mati. Dia lah salah seorang manusia pertama yang menumbuhkan keniscayaan orang untuk mencapai atap dunia di Himalaya. Dalam sejarah dunia pendakian nama Sir Edmund Hillary ibarat sebuah legenda yang tak pernah mati.

Dia lah salah seorang manusia pertama yang menumbuhkan keniscayaan orang untuk mencapai atap dunia di Himalaya. Lahir pada tahun 1919 di Auckland Selandia Baru dan tumbuh dewasa juga di daerah tersebut, sejak muda Emund Hillary telah memilki ketertarikannya terhadap dunia pendakian gunung.

Meskipun di negaranya ia bekerja tak lebih hanya sebagai tukang penjaga lebah madu namun cerita hidupnya kemudian membuktikan bahwa Edmund Hillary telah sukses dengan berbagai pendakian di Selandia Baru, pegunungan Alpen sampai akhirnya ia sampai juga di puncak Himalaya.

Dan suatu hal yang sangat fantastis, di Himalaya, ia berhasil bertengger di 11 puncaknya yang berbeda dengan ketinggian rata - rata diatas 20 Ribu kaki! Dengan prestasi tersebut adalah suatu kewajaran jika dihari kemudian Hillary dijuluki orang sebagai Bapak Pendaki Gunung karena keberhasilannya mencapai beberapa puncak gunung tertinggi di dunia.

Antara tahun 1920 - 1952 usaha yang dilakukan oleh beberapa tim ekspedisi ternama tercatat gagal mencapai puncak gunung Everest yang terletak antara Tibet dan Nepal. Kegagalan pertama pada tahgun 1924 dialami oleh pendaki kawakan George Leigh-Mallory dimana ia mengalami kecelakaan dalam pendakian tersebut. Tahun 1952 tim pendakian Swiss juga terpaksa harus turun kembali setelah hanya mencapai puncak punggungan selatan, 1000 kaki dibawah puncak utama.

Karena keberaniannya dalam tim ekspedisi pendakian Everest ditahun 1951 dan 1952 Edmund ditarik untuk bergabung kembali dengan tim ekspedisi Himalaya yang disponsori The Joint Himalayan Committee of The Alpine Club of Great Britain dan The Royal Geographic Society . Tahun 1953 ia memulai pendakian tersebut bersama para pendaki tangguh dunia lainnya.

Seluruh anggota tim ekspedisi ini tercatat hanya mencapai puncak selatan. Dua pendaki lainnya memutuskan untuk turun kembali setelah sampai di puncak punggungan selatan. Akhirnya pendaki yang tersisa dan paling siap melanjutkan perjalanan hanyalah Hillary dan seorang sherpa , Tenzing Norgay.

Tepat pukul 11:30 pagi tanggal 29 May 1953 dua pendaki ini berhasil mencapai puncak Everest dengan ketinggian 29.028 kaki diatas permukaan laut, puncak tertinggi di bumi ini. Keberhasilannya ini membuatnya menerima penghargaan dari ratu Elizabeth II. Edmund berhak atas gelar Sir, gelar yang hanya disandang oleh para pemberani yang berhasil menyumbangkan sesuatu untuk kejayaan kerajaan Inggris.

Setelah sukses mencapai puncak Everest, antara tahun 1955-1958 Sir Edmund Hillary bergabung dengan tim Ekspedisi Trans - Antarctic untuk pendakian didaerah selatan Polandia. Tahun-tahun berikutnya ia bergabung dengan beberapa tim ekspedisi, sampai akhirnya ia mengkonsentrasikan dirinya pada usaha-usaha mensejahterakan masyarakat Nepal.

Di negara itu ia membantu program pengembangan sosial masyarakat Nepal, diantaranya membangun klinik pengobatan, rumah sakit, dan 17 sekolah. Untuk memfasilitasi proyek ini dibangunlah 2 lapangan udara. Keberadaan lapangan udara secara langsung berpengaruh juga terhadap perkembangan sektor pariwisata. Saat itu Nepal mulai banyak dikunjungi turis dan para pendaki. Penduduk Nepal yang melihat peluang bisnis mulai membuka hutan dan mendirikan berbagai rumah singgahan untuk turis dan pendaki dilahan bekas hutan tersebut.

" Ketika dibiarkan hal tersebut jelas bisa menimbulkan kerusakan dan keseimbangan lingkungan " kata Edmund dengan sedikit cemas.

Oleh karena itu Sir Edmund Hillary segera mengambil insiatif menyarakankan agar pemerintah Nepal membuat undang - undang perlindungan hutan dan segera mengumumkan bahwa wilayah sekitar Himalaya adalah termasuk kawasan taman nasional yang harus di jaga kelestariannya. Namun karena faktor kurang pengalaman dibidang tersebut, pemerintah Nepal menolak usulannya.

Namun Hillari tidak putus asa dengan menggunakan pengaruhnya di Selandia Baru, dia berhasil menekan pemerintah Selandia Baru untuk mengucurkan bantuan manajerial skill dan dana guna program kelestarian lingkungan hidup tersebut.

Setelah sukses dengan pendakian dan program sosial hijaunya di Nepal, memasuki masa tuanya Hillary mulai menerbitkan buku - buku catatan pendakian dan perjalanannya. Salah satunya adalah The Ascent of Everest , buku catatan pendakiannya yang di Amerika lebih ngetop dengan The Conguest of Everest . Kemudian pada tahun 1975 bibliografinya yang berjudul Nothing Venture, Nothing Win diterbitkan. Tahun 1979 ia kembali menerbitkan buku From The Ocean to The Sky, sebuah catatan perjalanannya menyusuri sungai Gangga di tahun 1977.

Sayang, keakrabannya terhadap alam ternyata tidak berimbas kepada keharmonisan di dalam keluarganya. Kehidupan keluarga Hillary yang suram akhirnya membuahkan sebuah keputusan menyedihkan, Tahun 1975 perceraian menderanya dan dia terpaksa harus kehilangan anak - istrinya Meskipun ia menikah kembali dan segera memutuskan untuk melanjutkan kembali kehidupannya mengurusi masalah - masalah lingkungan hidup namun tak urung kejadian tersebut membuat dia sempat terluka. Ya memang terkadang salah satu hasil perjuangan adalah pengorbanan. (Artikel by : belantaraindonesia.org)

 


0
Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Coupons

Popular Posts

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Followers

Banner

Banner

About Us

Lorem ipsum dolor sit amet, vel vidit reque iisque at, te altera theophrastus qui. Mei et dicant vocibus dignissim.

Random Posts

Banner

Banner

Blogroll

Most Trending

Contact us