Tampilkan postingan dengan label JALUR PENDAKIAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label JALUR PENDAKIAN. Tampilkan semua postingan

Jumat, 21 Agustus 2015

Jalur Gn. Sumbing Via Bowongso

Gunung Sumbing Jalur Bowongso, foto by : Firdauz Helmy
Gunung Sumbing 3371 Mdpl adalah gunung api di Jawa Tengah yang terletak di tiga kabupaten yaitu kabupaten Magelang, Temanggung dan Wonosobo.

Gunung Sumbing mempunyai dua puncak yaitu puncak buntu dan puncak kawah / sejati / rajawali ( yang merupakan puncak tertingginya.

Gunung Sumbing via jalur Bowongso, Kalikajar, Wonosobo merupakan jalur yang kurang populer dibanding jalur lainnya. Padahal sebenarnya jalur ini lebih mudah treknya dan lebih indah pemandangannya dibanding jalur lainnya (menurut saya). Dengan hamparan padang sabana yang sangat luas, ini mempunyai nilai plus dibanding jalur lainya. Cocok sekali untuk pendaki pemula karena hampir tidak ada trek yang membuat pendaki sampai merangkak. menurut informasi dari pak lurah juga tahun 2016 jalur ini akan di resmikan.

Untuk menuju basecamp bowongso sangat mudah, dari terminal wonosobo naik angkutan ke pasar kertek, dari pasar kertek lurus terus sampai perrtigaan atau pangkalan ojek langsung kekiri. Basecamp bowongso terletak kurang lebih 10 KM dari pertigaan / pangkalan ojek Kertek. Basecamp ini juga merupakan rumah dari Kepala Dusun Bowongso.

1. Peta Jalur Gn. Sumbing via Bowongso



2. Basecamp

Basecamp bowongso terletak di rumah pak Kadus Bowongso (Agustus 2015).

Basecamp Gn. Sumbing via Bowongso

3. Basecamp ke Pos 1 (Taman Asmara)

Kami memulai perjalanan dalam tempo lambat. berangkat jam 10.00 pagi dari basecamp. sampai di pos 1 jam 11.40 siang. dan memakan waktu sekitar 2 jam.

Pos 1 Gn. Sumbing (Taman Asmara)
4. Camp Plalangan

Camp ini terletak di tengah -tengah atau diantara pos 1 dan pos 2, cocok untuk istirahat sementara.

Camp Plalangan Gn. Sumbing via Bowongso
5. Pos 2 dan Mata air

Pos 2 dan mata air terletak sangat berdekatan, mata air di bawah bukit dan pos 2 tepat diatas bukit.
Pos 2 juga cocok untuk ngecamp, ada 2 spot di pos 2 untuk dijadikan camp. Yang pertama diatas mata air di bawah pohon bisa untuk mendirikan 4 tenda. sedangkan untuk Pos 2 sendiri yang terletak diatasnya, bisa untuk mendirikan 5 tenda.

Pos 2 bawah foto by : Firdauz Helmy

Pos 2 atas foto by : Firdauz Helmy
Pos 2 bawah, foto by : Firdauz Helmy
Trek dari pos 2 ke pos 3 gn. Sumbing via bowongso

Trek dari pos 2 ke pos 3 gn. Sumbing via bowongso
Mata air, dibawah pos 2, foto by : Firdauz Helmy
Mata air, dibawah pos 2, foto by : Firdauz Helmy
6. Pos 3

Pos 3 terletak kurang lebih 1,5 KM dari pos 2 dan terlihat dari pos2. Sebelum masuk pos 3 ditandai dengan jalan zig zag menanjak diatas padang rumput.
Pos 3 terdapat spot yang rata sudah rata dan bisa untuk mendirikan 10 tenda, bahkan kalo darurat bisa untuk mendirikan 20 tenda, hanya saja mungkin kita harus sedikit meratakan tanah dulu dengan kayu atau peralatan sebisanya. (jangan khawatir, tanahnya lembek dan tidak keras).

Jalur Zig- zag Gn. Sumbing via bowongso 2015
Pos 3 ke Puncak

Dari Pos 3 ke puncak sekitar 3 - 4 jam. Ada dua jalur menuju ke puncak dan nantinya juga bertemu lagi di titik pertemuan sebelum ke puncak. Jalur 1 lebih singkat dan pendek tapi menanjak terus dan nyaris tidak ada bonus. Jalur 2 treknya di lebih jauh tapi jalanya landai dan belok - belok atau zig zag dan terdapat bonus view atau pemandangan yang lebih menarik.
Saran Kami siy, kita berangkat pake jalur 2 dan pulang pake jalur 1.

Trek dari pos 3 ke puncak Gn. Sumbing
Titik pertemuan dari pos 3 sebelum puncak

View jika melewati Jalur 2 dari pos 3 ke puncak

View jika melewati Jalur 2 dari pos 3 ke puncak

View jika melewati Jalur 2 dari pos 3 ke puncak

View jika melewati Jalur 2 dari pos 3 ke puncak

View jika melewati Jalur 2 dari pos 3 ke puncak

View jika melewati Jalur 2 dari pos 3 ke puncak

View jika melewati Jalur 1 dari pos 3 ke puncak
Dari Titik pertemuan ke puncak

Trek ini ditandai dengan pohon Cantigi, pohon edelweiss, semak belukar dan bebatuan. trek cenderung terus naik, tapi trek ini tergolong mudah dan nyaris tidak membuat pendaki untuk merangkak.

Jalur sebelum puncak sejati/kawah gunung sumbing 3371 mdpl
Puncak sejati/kawah gn. Sumbing 3371 mdpl

Puncak sejati/kawah gn. Sumbing 3371 mdpl

Puncak sejati/kawah gn. Sumbing 3371 mdpl

Puncak sejati/kawah gn. Sumbing 3371 mdpl

Puncak rajawali gn. Sumbing 3371 mdpl

Gn. Sindoro, telomoyo, Prau dan Slamet  dari Puncak sejati/kawah gn. Sumbing 3371 mdpl
Puncak sejati/kawah/rajawali gn. Sumbing 3371 mdpl
Catatan dari perjalanan kami :

Kelebihan Jalur bowongso Gn. Sumbing menurut kami, Jalur ini mempunyai trek yang relatif mudah, cocok sekali untuk pendaki pemula dan bonusnya maksimal, kata kami siy oro-oro ombonya jawa tengah :D
melalui jalur bowongso, pendaki langung diarahkan ke puncak sejati/kawah dan puncak rajawali tanpa memutar bibir kawah.

Oleh - oleh dari Desa Bowongso

Pendaki juga bisa membawa oleh - oleh kopi bowongso yang di berdayakan oleh kelompok tani di desa bowongso.


kopi bowongso 2015

O.. iya ini video perjalan kami ke Gn. Sumbing Via Bowongso

Terima kasih..... :) 
0

Rabu, 05 Agustus 2015

Jalur Gn. Slamet Via Bambangan

photo by : www.panoramio.com

Jalur pendakian Gunung Slamet via Bambangan merupakan route terpendek Jalur Slamet yang paling populer dan paling sering di daki. Jalur Bambangan terletak di Dukuh Bambangan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja, kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

MAP INFO


PETA JALUR PENDAKIAN GUNUNG SLAMET


BASECAMP BAMBANGAN

photo by : gadisrantau.wordpress.com
Pos I (1.993 mdpl)

photo by : gadisrantau.wordpress.com
Pos I atau Pos Pondok Gembirung ini mempunyai areal yang cukup lebar untuk mendirikan 4-5 tenda dan terletak persis di sebelah kiri jalan setapak sewaktu akan naik. Tidak ada sumber mata air di pos ini. Sebelum mencapai pos ini kita akan melewati perladangan penduduk disebelah kiri jalan setapak terdapat sungai yang kering dimusim kemarau. Kemudian kita akan memasuki pintu hutan dan tak lama baru sampai di pos ini.

Pos II (2271 mdpl)
Pos II atau disebut juga Pos Pondok Walang ini cukup luas dan berjarak lebih kurang 1km dengan jarak tempuh lebih kurang 1,5 jam. Tanjakan yang cukup menguras tenaga dari Pos I membuat perjalanan sedikit akan lama jika dibandingkan dengan jaraknya. Seperti halnya dengan Pos I di Pos ini tidak terdapat sumber air.
photo by : gadisrantau.wordpress.com

Pos III (2497 mdpl)
photo by : gadisrantau.wordpress.com
 Pos III ini merupakan pos yang terluas, di pos ini bisa mendirikan 10 tenda. Pos yang berjarak sekitar 1,5km dari pos sebelumnya ini juga tidak tersedia sumber mata air. Waktu tempuh dari pos II dengan kecepatan normal sekitar 1.5 jam.
Pos IV (2697 mdpl)
Pos Samarantu ini berada persis di samping kanan jalan setapak. pos ini berjarak sekitar 1,5km dari pos sebelumnya dengan waktu tempuh lebih kurang 1,5 hingga 2 jam ada sedikit kerancuan pada pos ini yakni sebelum samapi di pos ini kita akan menjumpai pos yang bernama Samarantu juga. Pos tersebut tidak lebih merupakan pos bayangan yang telah disalah namakan. Pos Samarantu yang benar adalah yang ini.
photo by : gadisrantau.wordpress.com
 Pos V (2806 mdpl)
Pos ini juga dikenal dengan nama Pos Mata Air, karena hanya ditrempat ini lah kita bisa menemukan air. Akan tetapi tidak pada musim kemarau. Membawa persedian air yang cukup adalah wajib jika anda mendaki gunung Slamet. Pos yang berjarak sekitar 1,5 - 2km dan dengan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam dari pos sebelumnya ini. mempunyai sebuah bangunan pondok. Mulai dari pos ini keatas sudah terbuka medannya.
photo by : gadisrantau.wordpress.com
 Sumber Air

photo by : gadisrantau.wordpress.com
Pos VI (2916 mdpl)
Pos VI ini tidak begitu luas dan berjarak sekitar 1km dengan waktu tempuh lebih kurang 1 jam dari pos V. dari tidak ada yang terlalu istimewa pada pos ini, karena hanya merupakan pos persinggahan sementara. Pada lokasi pos ini bisa mendirikan 2-3 tenda.
photo by : gadisrantau.wordpress.com
Pos VII (3050 mdpl)

Pos ini sangat berdekatan sekali dengan pos VII dan merupakan pos yang memiliki pemandangan yang lepas ke arah timur. Disini ada sebuah shelter berukuran 3x6m dan terbuat dari seng.
photo by : gadisrantau.wordpress.com
 Batas Vegetasi

photo by : gadisrantau.wordpress.com
Menuju Puncak

photo by : photo by : gadisrantau.wordpress.com
 Memutar puncak bibir kawah

photo by : photo by : gadisrantau.wordpress.com
Puncak

photo by : photo by : gadisrantau.wordpress.com
Perkiraan Waktu Perjalanan
BASECAMP – POS I Pondok Gembirung (1jam)
POS I – POS II Pondok Walang (1,5jam)
POS II – POS III Pondok Cemara (1jam)
POS III – POS IV Pondok Samaranthu (1jam)
POS IV – POS V Samyang Rangkah (30 menit)
POS V – POS VI Samyang Jampang (30 menit)
POS VI – POS VII Samyang Kendil (30 menit)
POS VII – POS VIII – Puncak Slamet/ Bibir Kawah (2jam)
Memutar puncak bibir kawah (30 menit)
TOTAL = 8,5 jam. Untuk turun kita bisa potong 30-40% waktu perjalanan naik kira-kira menjadi 5-6jam.
Sumber Artikel dan Foto : infopendaki  rgpstark   gadisrantau
0

Sabtu, 25 Juli 2015

Jalur Pendakian Gn. Slamet Via Kaligua

GN. Slamet dari Sakub Kaligua Brebes, Foto by : Firdauz Helmy
Gunung Slamet (3.428 mdpl.) adalah sebuah gunung berapi aktif yang terdapat di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung Slamet terletak di antara 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah. Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah serta kedua tertinggi di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru. 
Jalur pendakian gunung Slamet via Kaligua ini masih jarang dipilih oleh para pendaki. Karena jalur ini belum resmi dan mungkin karena kekurang tauhan pendaki tentang jalur ini membuat mereka ragu dan takut melewati jalur ini. padahal Jalur ini lebih memberikan pemandangan yang indah diantara jalur yang lainya (menurut saya). :)
Dibawah ini akan saya share jalur pendakian gunung Slamet via Kaligua :
  
RUTE 
Rute Jalur Gn. Slamet via Kaligua, foto by : Firdauz Helmy

Gardu Pandang Sakub Kaligua
Sakub terletak di puncak tertinggi kebun teh Kaligua, sekitar 2050 mdpl. Perjalanan kesini memerlukan waktu sekitar 45 menit dari tiket masuk agro wisata kebun teh Kaligua, disini juga batas terakhir yg bisa dilalui kendaraan, Artinya perjalanan dengan menggunakan kaki di mulai dari sini.
Gardu Pandang Sakub Kaligua, foto by : Firdauz Helmy
Gringging Gundel
Ini adalah pintu masuk hutan Slamet Disini adalah pintu masuk hutan pertama gunung Slamet. terletak kurang lebih 200 meter dari Sakub.
Gringnging gundel Sakub Kaligua, foto by : Firdauz Helmy
Taman Wlingi
Taman wlingi terletak di tengah hutan pertama Gunung Slamet. Tempat ini ditandai Tumbuhan wlingi ditengah- tengah Hutan. berdaun lancip mencuat ke atas mirip pohon Nanas dan di pucuk daunnya biasanya tumbuh bunga. Tanaman ini banyak dikenal sebagai bahan pembuat tikar.
Taman Wlingi, Foto by : Firdauz Helmy
Taman Dringo
Taman Dringo ditandai dengan tumbuhan rumput di tengah - tengah hutan mirip padang sabana dengan luas sekitar 2 kali lapangan sepak bola.
Tempat ini bs ditempuh sekitar satu jam dengan berjalan kaki dari Sakub.

Taman Dringo, Foto by : Firdauz Helmy
 
Taman Dringo, Foto by : Firdauz Helmy





Pasar Setan
Pasar setan ditandai dengan jalan setapak dengan tumbuhan ilalang di kanan kiri jalan.
Pasar setan, Foto by : Firdauz Helmy
Sumur Penganten
Sumur penganten adalah mata air yg terletak dekat Pasar setan. Disini kita bisa mengambil air untuk bekal. Sumur penganten juga bukan jalur menuju ke gunung slamet. Setelah Pasar setan terdapat persimpangan, bila lurus kita ke Sumur penganten, bila belok kekiri menuju ke kaliwadas, Sirampok, atau jalur gunung slamet. Sumur penganten bisa di tempuh sekitar 30 menit dari persimpangan itu. Disini harus berhati-hati kalo tidak hafal jalur di sini kita bisa tersesat, karena banyak sekali persimpangan, kalo tidak jeli kita bs tersesat.
Sumur Penganten Foto by : Firdauz Helmy
Alas Dawa
Setelah pasar setan, Kita akan memasuki Alas dawa. Tempat ini ditandai dengan Jembatan. Kalau lurus menyeberangi jembatan menuju pondok Growong dan menuju jalur pulang Dk. Kaliwadas Kecamatan Sirampog, dan jika ke kanan menuju puncak gunung Slamet, dengan kodisi jalan setapak yang masih datar. Alas dawa merupakan Hutan belantara ke dua di gunung Slamet. Dihutan ini trek masih datar dan sedikit menanjak bila sudah memasuki Alas rubuh. 
Alas Dawa Foto by : Firdauz Helmy
Alas Rubuh
Setelah Alas dawa kita akan melewati alas rubuh, disini ditandai dengan trek yang menanjak. Alas rubuh merupakan hutan ke tiga gunung Slamet. 
Alas Rubuh Foto by : Firdauz Helmy
Igir Malang
Igir Malang (Bukit Melintang) adalah tanjakan terakhir yang paling panjang dan melelahkan. Akan tetapi, pendaki akan disuguhi pemandangan yang luar biasa indahnya. Pendaki akan menaiki bukit dengan kemiringan 60 derajat. dibawah rerimbunan pohon edelweiss serta semak ilalang. Sebelah kanan dan kiri bukit terdapat jurang menganga dengan latar belakang puncak Slamet yang gersang dengan jalur laharnya dan begitu megahnya. (Quote by khotibul umam)
Igir Malang Foto by : Firdauz Helmy
Plawangan
Setelah igir malang, jalan kembali datar dan sesekali menurun kemudian menanjak beberapa meter, lalu sampailah ke batas vegetasi, yaitu batas bahwa tempat tersebut merupakan tempat tumbuhan terakhir yang tumbuh. Orang sekitar menamai tempat ini “Plawangan” (pintu), karena seolah-olah tempat ini merupakan pintu gerbang menuju Puncak Slamet.
Disini juga adalah jalan setapak yg merupakan pertemuan dengan jalur Baturraden, Tempat ini sudah berada pada ketinggian 2.900 M dpl dengan suhu udara yang sudah cukup menggigil pada siang hari dan akan berubah lebih ekstrim lagi pada malam hari hampir mendekati 0o C bahkan bisa minus atau di bawah 0o. Dan pendaki sudah berhadapan dengan Puncak Slamet yang gersang dan megah dangan jalur lahar di sebelah kiri yang membentuk gundukan bongkahan batu hitam raksasa dari puncak gunung menuju lembah di bawahnya. Pemandanganpun sudah terbuka lebar dengan hamparan awan di bawah kita dan Gunung Ceremai kelihatan di cakrawala sebelah barat kita. Sampai disini kelelahan pendaki terobati oleh pemandangan yang tiada duanya sambil menunggu Matahari terbenam (Sun set) dengan sinar merahnya yang menerpa hamparan awan menyambut malam. (Quote by khotibul umam)
Plawangan Foto by : Firdauz Helmy
Puncak Gn. Slamet
Puncak ini berada dalam ketinggian 3.428 Meter Diatas Permukaan Laut.
 
Puncak Gn. Slamet, Foto by : Plat-G Adventure
Puncak Gn. Slamet, Foto by : Plat-G Adventure
Semoga bermanfaat....
Salam Rimba.. :) 



0
Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Coupons

Popular Posts

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Followers

Banner

Banner

About Us

Lorem ipsum dolor sit amet, vel vidit reque iisque at, te altera theophrastus qui. Mei et dicant vocibus dignissim.

Random Posts

Banner

Banner

Blogroll

Most Trending

Contact us